Semua harus didasari dari "kesenangan", dan dimulai dengan "penasaran"
Dunia dan Pertanyaan-pertanyaan Gila
Halaman ini kubuat untuk menampung pertanyaan2 yang pernah terbersit di otakku dan ingin kujawab ketika punya waktu luang nanti...
1. Bagaimana kah sistematika mimpi itu bisa terbentuk? Apakah otak kita tetap bekerja di saat kita tertidur? Bagaimana proses dari asosiasi menjadi auto-recallnya?
2. Ketika manusia bisa mengerjakan sesuatu diluar nalar ketika terdesak (melompati tembok yang sangat tinggi, etc.), bagaimanakah proses pembentukan aktomiosinnya? Apakah aktin nya menempel dengan keras? Atau suplai ATP melonjak melebihi kebiasaan normal?
1. Bagaimana kah sistematika mimpi itu bisa terbentuk? Apakah otak kita tetap bekerja di saat kita tertidur? Bagaimana proses dari asosiasi menjadi auto-recallnya?
2. Ketika manusia bisa mengerjakan sesuatu diluar nalar ketika terdesak (melompati tembok yang sangat tinggi, etc.), bagaimanakah proses pembentukan aktomiosinnya? Apakah aktin nya menempel dengan keras? Atau suplai ATP melonjak melebihi kebiasaan normal?
Allah Mengujiku di SBMPTN (1)
Mulailah dengan memikirkan "Mengapa Aku di Sini, dan Kemana aku setelah ini?"
Oke karena ini post pertamaku, so let me introduce myself. My name is Naufal. Usually, I... udah gitu aja cukup. hahaha...
Jadi sejak menginjak awal kelas 3, aku udah tancap gas. Aku juga nyadar banget, bahwa dengan grafik dan nilai segitu, kesempatan nembus SNMPTN mungkin cuman sekitar 0,1%. Apalagi akunya pengen ngambil Kedokteran hahahaha.... jadinya 0,00001% deh. Ya sudahlah. Gak ada gunanya masa lalu disesalin, cukup diambil hikmahnya aja, cukup untuk membuat kita mawas diri tentang apa yang sudah kita lakukan saat ini, dan yang terpenting mengapa kita di sini.
Jadi sejak menginjak awal kelas 3, aku udah tancap gas. Aku juga nyadar banget, bahwa dengan grafik dan nilai segitu, kesempatan nembus SNMPTN mungkin cuman sekitar 0,1%. Apalagi akunya pengen ngambil Kedokteran hahahaha.... jadinya 0,00001% deh. Ya sudahlah. Gak ada gunanya masa lalu disesalin, cukup diambil hikmahnya aja, cukup untuk membuat kita mawas diri tentang apa yang sudah kita lakukan saat ini, dan yang terpenting mengapa kita di sini.
Subscribe to:
Comments (Atom)